Jumat, 06 Mei 2011

Prajurit yang kehilangan sebuah kejayaan.

Pada zaman dahulu ada seorang kesatria, kesatria itu hebat dalam berbagai hal.
Dan selalu dipuji-puji oleh atasan serta saat perang dia selalu bekerja keras, walaupun kalah tetapi dia selalu mendukung teman-temanya supaya menang untuk hari esok, sikapnya bagaikan seekor serigala yang kesepian karena tidak mempunyai satupun belahan jiwa, padahal banyak wanita yang ingin segera dinikahkan olehnya tapi dia tidak tertarik walaupun itu sekalipun seorang Putri raja di negeri itu. Dia ingin mencari seseorang yang bukan dilihat dari sekedar penampilan namun mencari seseorang yang selalu beribadah, rajin, dan dermawan. Biarpun dia seorang pembantu dia pasti akan langsung meminangnya.
Pada saat peperangan hebat ada seorang musuh yang akan dibunuhnya musuh itu bilang : Bunuh aku !, dasar ba***gan !!!
Dan meludah di kaki kesatria tersebut. Saat pedang di layangkan ke leher musuh tersebut tiba-tiba dia menghentikan pedangnya dan membangunkan seorang musuh tersebut sambil berkata : "Aku tidak akan membunuhmu dengan nafsuku karena itu lebih hina dari seorang pelacur"
musuh tersebut langsung menangis dan bersujud di hadapan kesatria itu, tapi kesatria itu menolak dan berkata serta memberikan 1 kantung emas : berilah keluargamu satu kantung emas ini, aku tahu kau terpaksa berperang karena itu bukan kemauan mu tetapi karena kemauan pemimpinmu yang serakah, pergilah bawa kebahagian ini ke keluargamu, jangan sia-siakan hidupmu.
Musuh itu langsung pergi dan meninggalkan kesatria tersebut dengan wajah berseri-seri. Pada saat itu ada seorang musuh yang melayangkan pedang dari belakang kesatria tersebut, tapi langsung ditangkisnya namun hal itu tidak berhasil kakinya langsung di tebas menggunakan pisau cadangan musuh tersebut.
Ia merintih kesakitan dan melihat kakinya sudah tidak utuh lagi, segera musuh tersebut mati karena tertusuk panah dari bantuan pasukan pemanah yang sudah tiba.
3 tahun kemudian, kesatria itu dibuang karena dituduh berkhianat membebaskan musuh yang akan dibunuhnya.
Ia sekarang hanya tinggal di sebuah gubug reyot yang jika diterpa angin, hujan, badai akan membuat langit-langit rumahnya beterbangan.(oh sungguh malang nasibnya, tapi ini adalah sebuah ujian dari tuhan supaya ia senantiasa meminta diberikan kebahagiaan dan keselamatan).
Tahun demi tahun berlalu ada seorang perempuan cantik putri dari negeri seberang tiba dikota tersebut ia mencari seorang pria yang telah menyelamatkan ayahnya sang raja dari negeri seberang dan bertanya kepada seorang prajurit yang berjaga "tuan apakah anda pernah kenal dengan seseorang kesatria yang pernah berjaya tetapi karena mempunyai kesalahan dia lalu dibuang?" prajurit itu terdiam sejenak lalu berkata "mungkin dia orangnya ya?, sambil menunjukkan jalan kesuatu rumah gubug reyot. Ini mungkin orang yang anda maksud nona." putri itu menjawab "oh terima kasih tuan dan menyodorkan sekantung emas". Prajurit itu lalu pergi kembali berjaga.
"tok"tok"tok" pintu diketuk dan keluar seorang pria lusuh compang camping pakaiannya serta buntung satu kakinya memakai tongkat, "ada urusan apa seorang putri cantik datang ke rumah ku yang reyot ini? Tanya lelaki itu. "apakah anda seorang...." obrolan pun berlanjut dan putri itu berkata: "anda diundang ayahku raja dari seberang untuk sekedar menemuinya ada yang ingin dibicarakan". Lalu lelaki itu pun menurutinya.
Di perjalanan terlihat sebuah kerajaan yang makmur, damai, tentram, dan sejuk udaranya. Tidak seperti di negerinya yang selalu di liputi ketakutan,kemiskinan, dan peperangan.
Sampailah dia di hadapan raja. Raja itu langsung berlutut dan menangis di hadapanya, orang-orang di ruangan itu heran tak tahu kenapa. "maafkan aku, aku tidak tahu kalau selama ini kau hidup menderita karena aku" tangis sang raja.
Lelaki itu kaget dan berkata "tapi yang mulia apa maksudmu, apa memangnya yang telah aku perbuat? Sampai membuat yang mulia berlutut dihadapanku." tanya lelaki itu. Dan sang raja menceritakan semua... Ternyata raja itu adalah seorang musuh yang ditolongnya waktu itu !.
Sekarang dia sudah kaya raya serta menjadi seorang raja.
Sang raja berkata "maukah kau menikahi putriku, aku tak tahu lagi harus berbuat apa untuk membalas budi yang telah kau berikan kepadaku. Sang putri berkata "jadi o, orang ini yang telah menyelamatkan ayah? Sang putri menangis terharu dan berkata saya bersedia dinikahkan olehnya ayah karena dia juga ayah telah selamat."
sang lelaki tersebut kaget serta menangis dan ketiga orang tersebut berangkulan diliputi suasana kebahagiaan.
Menikahlah lelaki tersebut dengan sang putri dan raja menyerahkan tahtanya kepada lelaki tersebut untuk menjadi penerusnya.
Hiduplah bahagia mereka selamanya...
The end.

1 comments:

Aditya Putra mengatakan...

karangan sendiri...
wkwkwkwkwwk

Posting Komentar