Kamis, 14 Juli 2011

I Misteri Kura-kura Selamat dari'Kiamat'

VIVAnews -- Dinosaurus mungkin pernah menjadi penguasa dunia
dengan badan besar, cakar tajam, dan
giginya yang mengerikan. Namun,
saat mereka akhirnya punah dari
muka Bumi, kura-kura Boremys yang
sederhana justru selamat dari serangan meteorit yang menghantam Bumi 65 juta tahun lalu. Buktinya adalah sebuah fosil yang
ditemukan oleh palaeontolog Amerika
Serikat di formasi batuan di North
Dakota dan Montana menjadi bukti.
Fosil tersebut diperkirakan milik
mahluk yang hidup di periode pasca serangan meteor: Kura-kura air. Apa rahasianya Kura-kura bisa
bertahan hidup? Menurut pada
ilmuwan, itu bukan karena
cangkangnya yang keras. Tapi, fakta
bahwa mereka tidak serakah. Metabolisme mereka yang lamban
menjadi kunci bertahan hidup di
periode pasca serangan meteor. Di
mana hanya sedikit makanan yang
tersisa. Mereka juga terlindungi oleh
air, yang jadi satu dari dua habitat mereka. "Kura-kura adalah hewan yang
tangguh, mereka mempu bertahan di
masa-masa sulit," kata Tyler Lyson dari
Yale University kepada LiveScience.
Selain itu, "hewan yang hidup di air
terlindungi dari apapun yang bisa membunuh tanaman darat dan
Dinosaurus." Kebiasaan kura-kura juga jadi kunci
penting yang menyelamatkan. Saat
kondisi dingin, kura-kura akan
berhibernasi. Namun, ketika sangat
panas atau kering, kura-kura air akan
mengubur dirinya di lumpur -- menunggu kondisi normal. Ini yang
mungkin mereka lakukan saat
periode kemusnahan Dinosaurus. Untuk diketahui, meteorit yang
memusnahkan Dinosaurus memiliki
lebar antara enam sampai sembilan
mil, yang menghantam Semenanjung
Yukatan, di selatan Meksiko. Tubrukan
itu melepaskan sekitar 100 juta megaton energi. Masa itulah yang
kemudian dikenal sebagai K-T
Boundary -- periode kemusnahan
massal mahluk hidup. Para ilmuwan menemukan binatang-
binatang tang selamat dari 'kiamat' itu
dengan cara mencarinya di antara
bebatuan yang memiliki keunikan
geologis. Kala itu, hampir seluruh hewan darat
tersapu bersih, musnah. Termasuk
jenis penyu. Namun, Kura-kura
Boremys -- khususnya famili Baenid
luput. "Hewan kecil yang memiliki
metabolisme lambat dan hidup di air, mereka bertahan dengan baik di K-T
Boundary," tambah Lyson. "Di dalam
air, sebelum dan setelah tubrukan
meteor, semua berlangsung seperti
biasa." Namun, Kura-kura Boremys pun
akhirnya menyerah pada alam dan
waktu. Mereka akhirnya punah sekitar
40 juta tahun lalu -- setelah sempat
hidup sekitar 85 juta tahun di Bumi. Para ilmuwan menduga, hewan
tersebut punah karena dimangsa
predator. Salah satu alasannya,
mereka tak bisa menyembunyikan
kepalanya di cangkang --
kemampuan yang dimiliki Kura-kura modern. (Daily Mail, umi)
sumber: vivanews.com

0 comments:

Posting Komentar